Comment

"Jangan Lupa Tinggalkan Comment Ya', Matur Nuwun"

Kamis, 04 Juni 2009

All About Love


Cinta terasa sangat indah jika dirasa oleh hati yang menciptakan sejuta rasa, menghidupkan rasa yang telah mati, membangkitkan hati yang lelah, menyembuhkan hati yang luka, tetapi mulut terkadang terburu-buru menyatakannya dan merusak segalanya yang awalnya begitu indah.

Cinta berawal dari mata yang tergoda kecantikan duniawi. Lalu hati mengembangkannya, memeliharanya, dan akhirnya hati pun tak kuasa memeliharanya dan mengembalikannya ke mata di sertai setetes air kepedihan karena cinta yang dijaganya pergi ke hati yang lain.

Tak adakah batas dalam hati, antara cinta dan benci, baik dan buruk, suka dan duka, yakin dan ragu, sehingga begitu mudahnya seseorang melupakan teman sehatinya. Padahal bertahun-bertahun dia merasakan rasa sakit akibat kehilangan teman sehatinya.

Diamku boleh kau artikan dinginnya hatiku. Ketermenunganku bolah kau artikan keanehan pada diriku. Andai engkau tahu bahwa semua itu tercipta karena tak inginnya rasa indah yang telah ada berganti kebencian yang mendalam. Karena aku tahu sebagai apa aku dilahirkan.

Orang yang paling mencintaimu belum tentu orang yang pernah menyatakan cintanya padamu. Karena dia tahu siapa dia, yang takut jika dia mengungkapkan cintanya, kamu akan menjauh dan pergi meninggalkannya.

Menemukan cinta ibarat kita mencari bunga dengan berjalan maju di sebuah ladang yang panjang, di mana kita tidak dapat kembali ke belakang. Pertama kita menemukan bunga yang warnanya menarik, tetapi sangat menyengat baunya. Kita pun berjalan untuk mencari bunga yang lain. Saat kita menemukan bunga yang warnanya jelek kita pun terus melangkah, tanpa ada rasa tahu padahal bunga itu sangat harum. Ketika kita menemukan bunga yang warnanya indah, harum baunya, tetapi pohonnya berduri dan tempatnya pun di kubangan yang penuh lumpur, kita pun tak mau mengambilnya. Lalu sampai kapan kita akan terus menari bunga yang sempurna tanpa ada kekurangannya? Padahal waktu terus berjalan. Sampai kapan kita masih belum dapat menerima kekurangan seseorang untuk jadi pendamping hidup? Keputusan ada di hati dan pikiran kita, jika kita terlambat memutuskan, penyesalan menunggu di kemudian hari.

Saat kita mencintai seseorang, yang kita anggap dialah di saat sekarang yang paling baik kepribadiannya. Dia pun lebih di semua segi baik kepribadian, pendidikan, latar belakang keluarga maupun finansial. Dengan semua kondisi itu kita pun sampai beranggapan bahwa kita tak pantas buat menjadi pendampingnya. Karena di otak kita mengumpul kecemasan bahwa kita takut jika dia menjadi pendamping kita, dia tidak akan bahagia. Tetapi kamu sangat mencintainya? Maukah kamu mengorbankan kebahagiannya demi kebahagianmu? Atau kamu akan mundur demi kebahagiaannya, entah dengan siapa dia akan berdamping kelak. Bagaimanakah menurut kalian???????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar