(Inspired foto @ Bidadari Island)
Aku sendiri, aku tersesat dan aku hilang. Tapi dengan semua itu aku tersenyum, menatap lalu melangkah. Aku percaya bahwa tegaknya berdiri bukan berarti kesombongan, tak goyahnya prinsip bukan berarti keras kepala, dinginnya sikap bukan berarti dinginnya hati, diamnya mulut tak berarti tak bersuaranya kalbu, tunduknya dalam memandang tak berarti tak ada niat untuk menghargai, mundurnya langkah tak berarti menyerah......
Dalam setiap sikap di atas ada sebuah pembelajaran. Semua itu penuh makna jika kita fahami dalam kesendirian yang hening. Hanya aku dan Dia. Ada beribu kata dalam diamnya seseorang, ada beribu hasrat dalam pandanganseseorang, dan ada seribu makna dalam dinginnya sikap seseorang. Tidak perlu berfikir macam-macam dalam semua sikap itu. Ya..seseorang butuh kesendirian dalam memaknai hidupnya, butuh keadaan sendiri dalam menjaga hatinya, butuh diam dalam meredam emosinya, butuh menunduk dalam menghornatinya lawan pandangannya, dan butuh mendinginkan sikapnya dalam meluapnya amarah. Tak selamanya diam itu marah....
Semoga ada manfaat dari tulisan ini..., malam ini aku hanya mencoba mengikuti jari-jariku untuk menulis semua kata ini, ceilah...boro-boro tertulis tanpa ada ide sebelumnya.. Wong dari tadi mikir njlimet nganti ora adus-adus, tapi temenku anteng-anteng aja ngumpul di kamarku. Yihu...aka..ciuuuuu.....berarti? Dah tau kesimpulannya kan? Walaupun jarang mandi, tetep......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar