Comment

"Jangan Lupa Tinggalkan Comment Ya', Matur Nuwun"

Kamis, 17 Februari 2011

Sing For Gaza


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames

And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight 
Selengkapnya...

If Tomorrow Is Over


Sumber Gambar: taufiq.blog.unair.ac.id


What would you do if tomorrow never came?
Who would you accuse who would you blame
Would you act the same?
Do these things that you do, play these silly games

I watch as the days go by

I stop to ask myself why
Since the day this journey started
From this “life” many have departed
Because no one knows what tomorrow holds
That’s one truth that has been told
Over and over we r reminded
But with this worldly fame, we are blinded

What would you do if tomorrow never came?
Who would you accuse who would you blame
Would you act the same?
Do these things that you do, play these silly games

In reality this life don’t matter
It’s like a mirror that one day will shatter
Tomorrow u wont wake up in this bed
Keep that in your head
Haven’t u read
Obey your lord, your nothing but his slave
Your final destination 4 dis duniya is your grave
don’t u want it filled with light?
Rather then it being
pitch black on a dark night
Decide now, you can’t delay,
tomorrow is like a dream that will fade away

what would you do if tomorrow never came?
Who would you accuse who would you blame
Would you act the same?
Do these things that you do, play these silly games

Tomorrow was never promised nor will it ever be, you don’t know what it will bring
your days will end faster than fire burning a piece of string
u don’t know
If the seeds tomorrow will grow
This breath will be your last
It will happen so fast
Then this life be nothing but your penitent past

this existence called life is nothing but a powerful test that’s going decide your eternity
So try your best.

Tq: Maria, Islamic Poem

Selengkapnya...

Sabtu, 29 Januari 2011

Diam Lalu Senyumlah


Sabtu, 29 januari 2011 (21:50)
                Assalamu’alaikum..
                Bismillah, malem mingguan pengen bikin original posting. Stupid box matikan dulu, orang besok masih ada acara-acara jelek yang lain. Facebook ga usah dijenguk dulu, isinya tiap hari juga itu-itu aja. Ga usah makan dulu orang tadi sore sudah makan batagor, mandi besok aja orang air di bak mandi masih banyak. Bentar...bikin waiting list song dari mas-mas Secondhand Serenade di iTunes dulu biar memberikan feel. Kok malah ngantuk... Bentar... plok-plok-plok, ngelus-ngelus pipi dulu, menata mata dulu biar tulisan di LCD kelihatan, biar apa yang dipikiran tertulis dengan benar di papan word.

                Duduk siapppppp grakkk...
                Eh..meh mbahas opo iki jal? Diam... iya diam. Diam ini bisa meredamkan emosi dan mengistirahatkan jiwa. Aku masih tetap dengan pendirianku yang dulu, diam tak berarti marah dan diam tak berarti tidak tahu. Keramahan masih bisa diwakili dengan senyum dan tatapan selayang pandang saja. Dan sepertinya prinsip itu akan selalu terpelihara. Diam.. Dulu, apa yang terlintas dipikiran, yang dirasakan oleh hati selalu terukir di wall yang kata temen-temen itu adalah wadah silaturahmi. Tidak ada yang salah dengan opini itu. Bagaimanapun penggunaannya feksibel, tergantung mau dipakai buat apa. (Gaya bahasanya sudah sok gawl belum?, he..)
                Serius....serius... Saudaraku ketika orang menuliskan kemarahannya, menuliskan pikirannya atau menuliskan perasaannya di “dinding”, setelahnya apakah yang dirasakan? Apakah setelah itu marahnya hilang, perasaannya menjadi lega, pikirannya menjadi ringan, atau semua masalahnya hilang? Kalau iya entar aku tak ikut.. Ketika orang berteriak dengan energinya mereka berkata lebih reda emosinya, marahnya dan juga masalahnya. Apakah dengan diam tidak bisa, ketika ada yang membuat kita marah, emosi, lampiaskan itu semua dengan diam, renungkan dan berikan senyum simpul untuk hati kita. Insya allah itu bisa melunakkan pikiran dan hati.
Lebih menenangkan mana dan berkesan mana antara melampiaskan emosi dengan membagi ke orang-orang, atau meredamkan emosi dengan diam dan merenungkan pada hati kita? Yakinlah masih ada sedikitnya satu titik yang paling jernih di antara titik yang lain di dalam hati kita yang bisa memberikan penawar untuk perasaan emosi dan kalut kita teman. Kita pasti punya jawaban masing-masing. Widih..sok bijaksana.
Kawan, apa yang kita banggakan dari membagi sebuah masalah atau melampiaskan emosi kepada orang lain? Bukannya sok kuat, tapi sudah jelas Allah ingin sekali kita kembali kepada-Nya. Apakah setiap do’a yang tertulis di “dinding” itu akan Dia kabulkan? Wallahualam bissawab... Setahuku berdo’a ada adabnya. Kawan, setiap manusia yang hidup diuji dengan masalah, dan masalah yang menimpa kita bukanlah masalah terbesar yang pernah menimpa orang-orang sebelum dan sesudah kita. Percaya kita bisa mengatasi setiap hal yang membuat gelisah bahkan sakit di hati kita.
Wis ngantuk...sleeping beauty dulu ah.. Saudaraku..semoga Allah melunakkan hati kita untuk mudah menerima hidayah dari-Nya, mudah kembali di saat hati dan pikiran sudah jauh dari tuntunan-Nya, kuat dalam menghadapi setiap cobaan-Nya, bisa membaca setiap pelajaran yang disisipkan di sekeliling kita, dan tentunya tetep....cling-cling-cling smile up J .
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamu’alaikum..

Selengkapnya...